Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk

Pentingnya Jurnal Terindeks Scopus, Dosen IAI PD Ikuti Workshop KUBUS

Dosen IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk kembali berpartisipasi dalam Workshop penulisan jurnal internasional terindeks scopus/Thomson. Pelatihan penulisan karya ilmiah yang diselenggarakan oleh KUBUS Training And Consulting Surabaya ini berlangsung di Hotel Front One Pamekasan Madura, Ahad (15/03/2020).

Workshop tersebut diikuti sejumlah akademisi maupun peneliti dari STAI Al Khoirot Madura, UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Tulungagung dan termasuk IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk yang diwakili enam orang yaitu Anik Indrawan, M.Pd, Dr. Suhartono, M.Pd., Dr. Abdur Rahman, M.Ud, Rona Meirita, M.Pd., Dewi Fitrotus Sa’diyah, M.EI, dan Sutamaji, M.I.Kom.

Direktur KUBUS Dr. Nur Halima, SH., M.Pd. dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini adalah workshop untuk ketiga kalinya setelah di Hotel Istana Tulungagung dan Hotel Ibis Styles Jemursari Surabaya.

Pimpinan lembaga bergengsi di Jawa Timur itu menjelaskan pentingnya jurnal yang terindeks scopus maupun Thomson. Hal tersebut tak hanya mampu menunjang kenaikan jabatan fungsional sesorang dosen tetapi dapat digunakan sebagai syarat menuju Profesor.

“Harapan kami dengan kegiatan seperti ini dapat membimbing akademisi dan praktisi membuat jurnal terindeks scopus sampai bisa,” ungkap Halima, sapaan akrabnya.

Ia juga menambahkan jika KUBUS Training and Consulting tidak hanya bergerak dalam bidang workshop penulisan karya ilmiah saja melainkan semua jenis pelatihan.

Halima menyebut lembaga binaannya tersebut sebagai lembaga pelatihan tanpa tolak artinya lembaga jasa ini siap menjadi fasilitator dalam semua jenis pelatihan tanpa terkecuali.

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dibuka oleh Prof. Dr. Yunus Dari Kopertais IV Wilayah Surabaya. Dalam pembukanya beliau menyampaikan sebuah kabar gembira bahwa berdasarkan regulasi tahun 2019 yang diimplementasikan tahun 2020 untuk menuju profesor cukup satu scopus 4A.

“Kabar gembira buat kita semua, untuk menuju profesor cukup 1 scopus. Beda dengan tahun 2017 yang harus empat scopus,” ungkap Prof. Yunus.

Pertemuan kali ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidang penulisan karya ilmiah terindeks scopus maupun Thomson yaitu Prof. Dr. Teguh Budiharso, M.Pd. (Reviewer Scopus / Thomson Journal) dan Prof. Dr. H. Akhyak., M.Ag. (Penulis Jurnal Terindeks Scopus).