Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, hingga anggota organisasi memadati Gedung Serbaguna Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk (UPDN) pada Minggu, 29 Juni 2025. Mereka antusias mengikuti acara Public Speaking Day Spectacular bertema The Art of Impactfull Communication: Membangun Karakter Menaklukkan Dunia, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI).
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan dipandu oleh moderator Luluk Rohanida, alumni Prodi KPI tahun 2023. Hadir sebagai narasumber utama Ustad Shoniful Hadi, Juara Aksi Indosiar, yang berbagi pengalaman dan kiat praktis dalam seni komunikasi publik.
Dalam pemaparannya, Ustad Shoniful Hadi menyampaikan beberapa poin penting.
“Pertama, kita harus mampu meyakinkan orang lain agar yakin dengan apa yang kita ucapkan. Nabi Muhammad SAW dahulu juga menggunakan syair dengan bahasa yang indah untuk berdakwah,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens. “Kalau bahasa kita tidak dimengerti, komunikasi jadi sia-sia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ustad Shoniful menjelaskan cakupan public speaking sangat luas, mulai dari MC, pidato, ceramah, hingga khutbah. Beliau mengingatkan:
“Kalau pidato tidak wajib pakai ayat dan hadist, cukup ada data dan logika. Tapi kalau dakwah, harus ada ayat Al-Qur’an dan hadistnya. Dan yang tak kalah penting adalah intonasi. Intonasi pidato, ceramah, MC itu berbeda, harus disesuaikan.”
Beliau juga memaparkan struktur dasar public speaking hanya terdiri dari tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup. Saat menggarap isi, pembicara perlu memahami latar belakang masalah dan mencari pancingan agar audiens tertarik.
“Persiapan mental sangat penting. Mental kuat muncul dari latihan dan penguasaan materi. Siapa yang naik panggung tanpa persiapan, bersiaplah turun tanpa penghormatan,” pungkasnya.
Agar penyampaian semakin menarik, Ustad Shoniful juga menekankan pentingnya artikulasi dan aksentuasi. “Misalnya, kalau di akhir kalimat ada huruf ‘U’, usahakan diikuti dengan bunyi ‘U’ berikutnya supaya enak didengar,” tuturnya.
Acara ditutup pukul 12.00 WIB dengan antusiasme peserta yang terlihat puas mendapat wawasan baru tentang seni komunikasi yang efektif dan berkarakter.
