Tahun ini Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk memberangkatkan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebanyak 250 Mahasiswa. Mahasiswa yang semuanya masih duduk di semester 5 tersebut terbagi atas 9 Program Studi (Prodi) yaitu Prodi PAI, PGMI, PGRA, Ekonomi Syariah, Hukum Tata Negara, Ilmu Al Qur’an & Tafsir, Prodi Akhlak & Tasawuf, Manajemen Dakwah dan Ilmu Komunikasi & Penyiaran Islam.
Pelaksanaan KKN berlangsung mulai tanggal 2 Agustus 2018 dan berakhir pada tanggal 3 September 2018. Peserta KKN tersebar di 11 desa yang terbagi menjadi dua Kecamatan yaitu 6 Desa di Kecamatan Lengkong meliputi Desa Ngringin, Desa Pinggir, Desa Jatipunggur, Desa Kedungmlaten, Desa Sumbersono dan Desa Ketandan. Selanjutnya 5 Desa di Kecamatan Gondang meliputi Desa Jaan, Desa Sumberagung, Desa Ngujung, Desa Sanggrahan, dan Desa Ketawang.
Kegiatan KKN yang lazim dilakukan oleh setiap kampus ini sebagai sarana eksplorasi keilmuan mahasiswa yang selama ini didapat dari proses perkuliahan. Sekitar satu bulan para mahasiswa akan membaur dan kerjasama dengan masyarakat di berbagai kegiatan.
“KKN ini sangat diperlukan untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum benar-benar terjun di masyarakat. Sebagai lulusan S1 semestinya mampu membuat kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.” Ujar Dr. H. Riduwan, M.Pd.I, Rektor IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk.
Ia juga menuturkan, dalam kehidupan bermasyarakat pasti terdapat berbagai masalah sosial yang harus dihadapi. Sehingga mahasiswa lulusan IAI Diponegoro diharapkan mampu berperan aktif dalam penyelesaian segala problematika yang ada.
Sebelum terjun ke lapangan, dilakukan pembekalan terhadap para peserta KKN. Hal ini bertujuan untuk menyamakan misi KKN sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “Mengembangkan Potensi dan Kreatifitas Desa berbasis Edukatif”.
Pembekalan yang dilakukan pada 29 Juli 2018 tersebut dihadiri sejumlah pejabat kampus diantaranya H. M. Ali Yusron, MA (Ketua Yayasan), Dr. H. Riduwan, M.Pd.I (Rektor IAI Pangeran Diponegoro), Dr. Sopingi, AP., S.Pd.I.,MM (Wakil Rektor 3), Dr. H. Soim, M.Pd.I (Kabag Akademik), Agus Tohawi, MH., M.Sy (Kabiro AUAK), Anam, M.Pd.I (Bendahara), dan Dr. Ali Anwar, M.Pd.I (Kabag Kemahasiswaan).
Agus TohawiMH., M.Sy, panitia KKN 2018 dalam sambutannya menghimbau kepada seluruh peserta KKN untuk menghindari gesekan antara Mahasiswa dengan masyarakat. Menurutnya, hal itu sangat berpotensi mengingat latar belakang antara mahasiswa dengan masyarakat berbeda.
“Sebisa mungkin mahasiswa menyesuaikan dengan budaya sekitar. Jangan sampai mahasiswa memaksakan budayanya sendiri ke dalam masyarakat yang dapat menimbulkan gesekan.”
Selain itu, beliau juga berpesan untuk menjaga etika selama KKN berlangsung dan selalu koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan maupun Akademik. Sebelum pemberangkatan, seluruh peserta mendapat fasilitas buku pedoman, kaos, topi dan banner posko. [Suta]