Sebentar lagi Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2019/2020 akan dilaksanakan. Pemerintah, melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah merilis kisi-kisi UN dan kisi-kisi UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) SMA TA 2019/2020. Selain itu, jadwal pelaksanaan juga sudah ditentukan yaitu bulan Maret (UN SMA/SMK) dan bulan April (UN SMP).
Namun, sayangnya sebagian besar siswa kelas 9 SLTP dan 12 SLTA justru cenderung setres dalam situasi ini. Karena bagi mereka UN merupakan penentu kelulusan studi selama tiga tahun. Bahkan harga diri juga menjadi taruhan bila tidak lulus ujian.
Oleh sebab itu, mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (IMPAI) IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk mengadakan Seminar Pendidikan di MA Al-Karim Gondang Nganjuk, Rabu (05/02/2020). Kegiatan ini sebagai bentuk peduli terhadap para siswa MA Al Karim yang akan menghadapi UN.
“Membangun motivasi meraih prestasi di era global” menjadi tema dalam kegiatan kali ini. Pengambilan tema tersebut sebagai upaya memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu berusaha dan optimis dalam mencari ilmu khususnya saat UN.
“Menjelang ujian nasional biasanya adik-adik kelas tiga pada khawatir, nanti lulus atau tidak. Bagi yang tidak lulus pasti sedih bahkan setres tapi bagi yang lulus biasanya senang tapi juga bingung akan melanjutkan kuliah atau tidak. Kalau lanjut kuliah nanti pilih kampus mana? Nah, biasanya akan bingung,” kata Sapuan, ketua IMPAI.
Masih kata Sapuan, mengahadapi UN tidak perlu resah karena itu justru membuat hasil ujian buruk. Ujian tersebut harus dihadapi dengan tenang dan enjoy sehingga mata pelajaran akan mudah diingat.
Motivasi juga disampaikan oleh Dr. Suhartono, M.Pd.I. Ketua Program Studi PAI ini mendorong para siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurutnya pendidikan tinggi sangat penting untuk menambah wawasan dan membuka lebar potensi kesuksesan. Apalagi di zaman global seperti ini menuntut semua orang untuk kreatif dan inovatif dalam segala hal.
“Yang penting ada kemauan untuk melanjutkan kuliah. Soal biaya urusan belakang, karena banyak orang punya uang tapi tidak ada kemauan kuliah dan akhirnya uang habis untuk bersenang-senang atau buat hal-hal yang tidak menguntungkan,” tandasnya.
Acara tersebut mendapat apresiasi oleh pihak sekolah MA Al Karim. Diwakili M. Yasin, pihaknya merasa terbantu dengan berbagai motivasi yang disampaikan. Minimal dapat mengurangi rasa jenuh menghadapi Ujian Nasional mendatang.
Selain memberikan motivasi, momentum seminar juga dimanfaatkan untuk sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk Tahun Akademik 2020/2021. Suta