Tujuh Dosen UPDN Terima Sertifikat Pendidik, Rektor Teken Pakta Integritas

Tujuh Dosen Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk Menerima SK Sertifikat Pendidik tahun 2025

Sebanyak tujuh dosen Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk (UPDN) secara resmi menerima Surat Keputusan Sertifikat Pendidik dalam acara penyerahan sertifikat pendidik yang digelar oleh Kopertais Wilayah IV Surabaya pada hari Rabu, 25 Juni 2025 di Hotel Santika Surabaya.

Acara ini menjadi momentum bersejarah bagi sivitas akademika UPDN, khususnya bagi para dosen yang berhasil lolos dalam proses sertifikasi pendidik yang dikenal ketat dan berbasis penilaian portofolio kinerja serta integritas dosen.

Tujuh dosen UPDN yang menerima sertifikat pendidik tersebut adalah:

  1. Nurul Syalafiyah, M.Fil.I.
  2. Asmaul Husna, M.Pd.
  3. Bhaswarendra Guntur H., SE., MM.
  4. Sony Eko Adisaputro, S.Pd.I., M.Pd.
  5. Agung Mandiro Cahyono, M.Ag.
  6. Myaskur, M.H.
  7. Fathur Rochim, M.Pd.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk, Dr. Moh. Ali Yusron, M.Ag., Ph.D., turut hadir dan menyampaikan apresiasi serta rasa bangganya atas pencapaian para dosen. Ia juga menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan mutu pendidikan di lingkungan UPDN.

“Kami mengucapkan selamat yang setinggi-tingginya kepada tujuh dosen yang telah menerima sertifikat pendidik. Ini bukan hanya pencapaian personal, tetapi juga sebuah langkah maju bagi kualitas institusi. Semoga sertifikasi ini menjadi penyemangat untuk terus berkarya dan mengabdi melalui tridharma perguruan tinggi secara maksimal,” ujar Rektor Dr. Moh. Ali Yusron dalam sambutannya.

Sementara itu, Kasubdit Ketenagaan Direktorat PTKI, Muhammad Aziz Hakim, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kuota Sertifikasi Dosen (Serdos) tahun 2025 dialokasikan bagi 5.000 dosen, terdiri dari 2.500 dosen PTKIN dan 2.500 dosen PTKIS. Proses ini berlangsung mulai Juni hingga Agustus 2025.

“Hitungan kuota dilakukan secara proporsional. Bila suatu perguruan tinggi memiliki 20 dosen yang eligible di data PDDIKTI, maka dapat memperoleh jatah sekitar 7 orang untuk Serdos. Yang paling penting adalah kerapian dan up to date-nya data dosen di PDDIKTI,” terang Muhammad Aziz Hakim.

Acara ini tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya akuntabilitas dan komitmen dosen dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat. Sertifikat pendidik bukan sekadar pengakuan administratif, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral sebagai pendidik profesional.

Selamat dan sukses untuk para dosen UPDN! Semoga terus menginspirasi dan memajukan dunia pendidikan di tanah air.