Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk

Bentengi Mahasiswa Baru Dari Paham Radikal

Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk menggelar Seminar Deradikalisme dengan Tema “Peran Pemuda dan Mahasiswa Sebagai Benteng Menangkal Paham Radikalisme” di Aula IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk, Sabtu (19/20/2019).

Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa baru tersebut, mendapat dukungan dari Kementerian Agama Nganjuk, PCNU Nganjuk, dan Polres Nganjuk.

Presiden Mahasiswa IAI Pangeran Diponegoro Khoirul Anam dalam sambutannya, menyampaikan seminar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru untuk lebih berhati-hati akan bahaya Radikalisme.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada mahasiswa baru untuk lebih berhati-hati akan bahaya Radikalisme,” tegasnya didepan ratusan mahasiswa baru yang hadir.

Seminar ini merupakan salah satu satu agenda rutin yang diselenggarakan di lingkungan Kampus IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk. Bidikan utama acara ini adalah para mahasiswa baru yang masih rentan dengan paham-paham radikal.

Peserta Seminar Deradikalisasi, Sabtu (19/10/2019)

Dr. Ali Anwar, M.Pd.I salah satu narasumber mengungkapkan, peralihan dari lingkungan SLTA menuju perguruan tinggi berdampak pada karakter siswa. Di usia ini pula para mahasiswa berada di puncak ambisi yang tinggi sehingga harus mendapatkan arahan yang baik.

“Saat ini kalian (peserta) berada pada puncak ambisi, rasa penasaran cukup tinggi. Apapun ingin diraih untuk mendapatkan kesuksesan bahkan dengan cara instan sekalipun sehingga ini dijadikan celah oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memasukan paham radikalisme,” paparnya di depan peserta seminar.

Salah satu sasaran empuk, kata Dr. Ali Awar, bagi paham radikalisme adalah para mahasiswa. Maka tidak heran jika para teroris mengambil bibit dari mahasiswa yang dibekali dengan ideologi yang dapat membahayakan NKRI.

Perwakilan dari Polres Kabupaten Nganjuk juga memberikan bekal dan arahan kepada mahasiswa baru agar terhindar dari paparan paham radikal.